Pretenders, Tim Palmieri, Steve Wilson, Nugie, Ireng Maulana, Pongki, dan Susilo Bambang Yudhoyono pernah mencicip kualitas gitar ini. Tentu saja, apalagi kalau bukan Gitar Genta, produksi PT. Genta Trikarya, Jawa Barat, Indonesia.
Sejarah gitar Genta di mulai dari seorang bernama Ki Anong Naeni,
seorang empu gitar dari Bandung. Pada awalnya beliau adalah seorang
ahli mekanik dan elektronik. Beliau sempat bekerja pada sebuah pabrik
mesin milik perusahaan Belanda pada tahun 40-an. Dan sempat pula bekerja
di pabrik Nasional Gobel. Dan kemudian bersama sahabat beberapa orang,
beliau mendirikan pabrik gitar Genta dan beberapa pabrik gitar lainnya
di daerah Bandung. Kemudian beliau bertemu dengan Raden Mahyar dan
membuat gitar 17 fret yang hanya di buat 3 buah saja. Konon gitar
tersebut satu telah dibawa ke Perancis, satu lagi dibawa ke Malaysia,
dan satu lagi masih ada di keluarga Raden Mahyar di Bandung. Saat ini
beliau sedang istirahat bekerja dari tempat workshopnya di Jalan Tanjung 13 Bandung karena sudah mulai sakit dan harus
lebih banyak istirahat.
Namun sayang, saat ini
produsen gitar lokal sedang bersaing dengan produsen gitar asal Korea
dan China. Karena mereka memborong kayu-kayu lokal terbaik untuk
pembuatan gitar. Para produsen lokal kalah bersaing karena para produsen
asing berani membeli kayu dengan harga yang lebih mahal. Padahal dari
segi kualitas Gitar Genta jauh melebihi gitar-gitar buatan Korea dan
China. Kualitas Gitar Genta bisa di sejajarkan dengan gitar-gitar buatan
inggris. Oleh karena itu Gitar Genta sudah sejak lama dipercaya untuk
membuat gitar-gitar merk internasional seperti Brunswick, Timberline, Faith, dan Babicz.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar