Sabtu, 08 Juni 2013

Baret Merah Membuktikan Merahnya!

Ada pesan penting nih, terutama buat para preman Indonesia; jangan sekali-kali meremehkan si Baret Merah! Karena, gelar elit yang baret merah -atau kita kenal sebagai Kopassus- sandang, bukan sembarang gelar. Mereka sukses membuktikan pada Indonesia dan dunia, bahwa merah tidak hanya mewarnai baret mereka, tapi juga semangat, hati dan jiwa mereka.


Jadi, ceritanya, pasukan merah kita ini baru saja mendapat tahta istimewa. Tahun 2008 silam, TV Discovery (military channel) mengadakan acara tentang pasukan terbaik di dunia. Penilaiannya bukan tentang alat-alat canggih yang menyelimuti para tentara, melainkan fisik dan ability tentara-tentara itu sendiri. Penasaran sama hasilnya? Posisi pertama diraih oleh SAS (pasukan Inggris), peringkat kedua disabet oleh IDF (milik Israel) dan gelar urutan ketiga berhasil didapatkan oleh Kopassus (jelas tau kan, pasukan negara mana?)! Bayangkan saja, Amerika bahkan tidak masuk dalam daftar tiga pasukan terhebat dunia. Luar biasa! Ternyata, usut punya usut, tentara Amerika hanya mengandalkan alat-alat canggih saja, tapi tidak menggembleng skill mereka. Sedangkan Indonesia, meski hanya ditemani peralatan minim, mereka mampu mengolah skill mereka. Bisa dibayangkan, tentara kan nggak bisa milih tempat di mana dia ditugaskan ya? Kalau tentara Amerika dapat tugas di daerah terpencil, bisa mati kangen alat-alat canggih mereka, hahaha.


Nah, selain fakta tersebut, ada beberapa fakta lain yang mengharuskan kita bangga pada Kopassus kita.
1. Kopassus juara satu sniper dalam pertemuan Pasukan Elite Asia Pacific Desember 2006 dengan hanya mengandalkan senjata buatan Pindad. Juara duanya SAS milik Australia.
2. Kopassus menempati urutan dua (dari 35) dalam hal keberhasilan dan kesuksesan operasi militer (intelijen-pergerakan-penyusupan-penindakan) pada pertemuan Elite Forces in Tactical, Deployment and ssault di Wina, Austria. Nomor satunya Delta Force USA.
3. Negara-negara Afrika Utara hingga Barat sekarang memiliki acuan teknik pembentukan dan pelatihan pasukan elite mereka. 80% pelatih mereka adalah dari perwira-perwira Kopassus.
4. Pasukan Paspampres Kamboja adalah pasukan elit yang dilatih oleh Kopassus.
5. Pada perang Vietnam, tentara Vietkong meniru strategi Kopassus dalam berperang melawan Ameria Serikat yang menyebabkan kekalahan pasukan Amerika yang mempunyai peralatan canggih dan lengkap. Kekalahan ini membuat Amerika malu di mata dunia.



Kurang canggih apa coba? Makanya, jangan macam-macam sama si Baret Merah! :))



Tidak ada komentar:

Posting Komentar