Jumat, 07 Juni 2013

Bidadari Halmahera

Kali ini, bahas tentang fauna yuk! Ternyata, Maluku Utara adalah rumah dari salah satu burung tercantik di dunia, perkenalkan, Semioptera wallaci atau Bidadari Halmahera! Ya, burung yang sudah diakui dunia akan kecantikanya ini adalah burung endemik di Maluku Utara. 


Burung ini adalah salah satu dari keluarga cendrawasih dan satu-satunya burung anggota genus Semioptera. Burung jantan bermahkota warna ungu dan ungu-pucat mengkilat dan warna pelindung dadanya hijau zamrud. Cirinya yang paling mencolok adalah dua pasang bulu putih yang panjang yang keluar menekuk dari sayapnya dan bulu itu dapat ditegakkan atau diturunkan sesuai keinginan burung ini. Burung betinanya yang kurang menarik berwarna cokelat zaitun dan berukuran lebih kecil serta punya ekor lebih panjang dibandingkan burung jantan. Burung jantan bersifat poligami. Mereka berkumpul dan menampilkan tarian udara yang indah, meluncur dengan sayapnya dan mengembangkan bulu pelindung dadanya yang berwarna hijau mencolok sementara bulu putih panjangnya di punggungnya dikibar-kibarkan. 


Nah, kenapa sih nama spesiesnyanya wallaci? Kayak nama seseorang gitu ya, hehe. Ternyata, memang benar, nama tersebut diambil dari nama mashyur Sir Alfred Russel Wallace, seorang naturalis Inggris dan pengarang buku The Malay Archipelago, sekaligus orang Eropa pertama yang menemukan burung ini pada tahun 1858. Nah, tapi yang memberi nama burung ini justru adalah George Robert Gray dari Museum Inggris. 


Mau tahu seberapa tenar nama Bidadari Halmahera? Faktanya, di tahun 1996, burung ini diliput secara khusus oleh BBC dalam film dokumenter berjudul Birds for All Season, dan tidak tanggung-tanggung, 10 tahun setelahnya BBC kembali meliputnya dalam BBC Natural World berjudul Attenborough in Paradise. Wuiiih, judulnya saja luar biasa menakjubkan! Seharusnya, kita patut bangga dan patut melestarikannya. Ya, patut! Karena ternyata, burung kebanggaan Maluku Utara ini dievaluasi beresiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II. Duh!




Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Bidadari_halmahera



Tidak ada komentar:

Posting Komentar